Selasa, 24 Maret 2009

Konsep Dasar IP Address di Internet

Walaupun bagi para pengguna Internet umumnya kita hanya perlu mengenal hostname dari mesin yang dituju, seperti: server.indo.net.id, rad.net.id, ui.ac.id, itb.ac.id. Bagi komputer untuk bekerja langsung menggunakan informasi tersebut akan relatif lebih sulit karena tidak ada keteraturan yang dapat di programkan dengan mudah. Untuk mengatasi hal tersebut, komputer mengidentifikasi alamat setiap komputer menggunakan sekumpulan angka sebanyak 32 bit yang dikenal sebagai IP address.

Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal dengan IANA - salah satunya adalah Network Information Center (NIC) yang menjadi koordinator utama di dunia untuk urusan alokasi IP Address ini adalah:

InterNIC Registration Services Network Solution Incorporated 505 Huntmar Park Drive, Herndon, Virginia 22070 Tel: [800] 444-4345, [703] 742-4777 FAX: [703] 742-4811 E-mail: hostmaster@internic.net

Sedangkan untuk tingkat Asia Pasifik saat ini masih dikoordinasi oleh:

Asia Pacific Network Information Center c/o Internet Initiative Japan, Inc. Sanbancho Annex Bldg., 1-4, Sanban-cho, Chiyoda-ku, Tokyo, 102 Japan Tel: +81-3-5276-3973 FAX: +81-3-5276-6239 E-mail: domreg@apnic.net http://www.apnic.net

Struktur IP Address

IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. Range address yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host. Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Beberapa contoh IP Address adalah :

44.132.1.20
167.205.9.35
202.152.1.250

Ilustrasi IP Addres dalam desimal dan biner dapat dilihat pada gambar 1 berikut:

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit network/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit). Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut:

Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2 berikut.


Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (2562). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 3 berikut.

Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (2562). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 3 berikut.

Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 4.


Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.

Jenis kelas address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam network dan rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Untuk perusahaan, kantor pemerintah atau universitas besar yang memiliki puluhan ribu komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP Address akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A yang dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia, mendapat IP nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 167.205.xxx.xxx yang dialokasikan untuk ITB dan jaringan yang terkait ke ITB dibawah koordinator Onno W. Purbo.

Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :

* Network Address.
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.
* Broadcast Address.
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
* Netmask.
Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.

Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.


Ziddu sebagi tempat penyimpanan File dan Transfer data

1. Daftar Disini

2. Pilih menu register untuk mendaftar di ziddu

3. isikan data-data Anda pada formulir registrasi
Name : Nama Anda
Email : Tulis Email Anda
Confirm Email : Tulis lagi Email Anda
Pasword : Pasword Anda
Confirm Pasword : Tulis lagi pasword anda
Verification Code : Tulis sesuai dengan code yang muncul dikotak
Centang kotak pada tulisan I Agree Terms and Conditions

4. Klik submit untuk mengirimkan data pendaftaran Anda di ziddu. Jika berhasil mendaftar maka Anda akan diredirect langsung ke halaman upload di member area ziddu

5. Jika fungsi redirect gagal, Anda dapat mencoba logout terlebih dahulu, lalu login lagi kembali ke dalam member area ziddu

6. Setelah login, pergi ke halaman upload untuk memilih file yang akan diupload.

7. Pilih file yang akan diupload, lalu submit file tersebut dengan menekan tombol “upload”. Untuk test pertama kali, Anda bisa upload file apa saja yang Ada. Atau buat sebuah file test yang berukuran kecil.

8. Jika upload file berhasil, akan muncul halaman konfirmasi yang berisikan URL (alamat web) di mana Anda bisa mendownload file yang diupload tersebut.

9. Selesailah sudah proses upload di ziddu.
Pergunakan URL yang diberikan oleh ziddu tersebut untuk membagi file kepada orang lain, entah itu teman, saudara, partner bisnis Anda, atau selainnya.


Switch jaringan

Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).

Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau routerdata link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge. pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan

Cara Kerja Switch

Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collosion domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.

Type Switch

Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2Layer 3 pada lapisan OSI. dan

ATM Switch

ISDN Switch

ISDN (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang dikenal sebagai istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang di gunakan berupa ISDN card atau ISDN router.

DSLAM Switch

Ethernet Switch

Port uplink

Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [[switch jaringan]|switch]] yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switchjaringan berbasis teknologiEthernet. Dengan menggunakan uplink port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan yang lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover. tersebut dengan hub lainnya di dalam sebuah


Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah gambaran secara fisik maupun secara logik dari pola hubungan diantara komponen-komponen yang terdapat di dalam suatu jaringan komputer. Topologi jaringan komputer pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu Physical Topology dan Logical Topology. Physical Topology terbagi menjadi :
  • BUS / LINEAR

Pada topologi bus, semua sentral dihubungkan secara langsung berbentuk garis lurus (linear) pada medium transmisi (kabel pusat) dengan konfigurasi yang disebut bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi Mesh atau Star, yang pada kedua topologi tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. Topologi bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.

Keuntungan:

  1. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa menganggu workstation lain.
  2. Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi.
  3. Tidak membutuhkan kendali pusat.

Kelemahan:

  1. Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat, maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
  2. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.
  3. Kepadatan lalu lintas tinggi.
  4. Keamanan data kurang terjamin.
  5. Kecepatan akan menurun bila jumlah user bertambah.
  6. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
  • RING

Pada topologi ring, setiap sentral dihubungkan secara seri antara satu dengan yang lainnya, dimana hubungan ini nantinya akan membentuk sebuah loop tertutup yang membentuk suatu lingkaran atau cincin. Dalam topologi ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral dapat dilakukan.

Keuntungan :

  1. Sinyal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana.
  2. Biasanya topologi ini tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star.
  3. Sederhana dalam layout.

Kelemahan:

  1. Setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan di dalam jaringan, maka bila terdapat gangguan di salah satu node, maka seluruh jaringan akan mengalami gangguan.
  • STAR

Pada topologi star, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Dimana setiap node akan berkomunikasi langsung dengan central node. Bila dibandingkan dengan topologi Mesh, topologi ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral pusat ini akan lebih besar. Traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

Keuntungan:

  1. Mudah untuk dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel tersendiri yang langsung terhubung ke central node.
  2. Unjuk kerja jaringan secara keseluruhan semakin tinggi.
  3. Bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel, maka gangguan tersebut hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, dan jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
  4. Dapat digunakan kabel yang “lower grade”, karena hanya menghandel satu traffic node, dan biasanya menggunakan kabel UTP.
  5. Kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan.

Kelemahan:

  1. Kebutuhan kabel yang lebih besar bila dibandingkan dengan topologi lainnya.
  • EXTENDED STAR

Topologi ini merupakan perkembangan lanjutan dari topologi Star. Dimana setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node berkomunikasi dengan central node. Topologi ini digunakan pada jaringan besar yang membutuhkan penghubung yang melebihi dari kapasitas maksimal penghubung. Traffic data mengalir dari node ke sub node, lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.

Keuntungan:

  1. Jika salah satu kabel sub node terputus, maka sub node yang lainnya tidak akan terganggu, tetapi apabila kabel central node yang terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus.

Kelemahan:

  1. Tidak dapat digunakan pada kabel yang “lower grade”, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.
  • TREE / HIERARCHICAL

Topologi ini merupakan hasil dari gabungan topologi Bus dan Star yang bentuknya seperti pohon bercabang. Topologi ini merupakan topologi jaringan bertingkat yang biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin ke atas mempunyai hirarki yang semakin tinggi. Topologi ini cocok untuk digunakan pada sistem jaringan komputer. Topologi ini dapat mensupport baik baseband signaling maupun broadband signaling dan juga mensupport baik contention maupun token bus access.

  • MESH

Topologi ini merupakan hasil dari gabungan topologi Bus, Star, dan Ring. Topologi menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk topologi ini adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Topologi ini dibangun dengan memasang link diantara station-station yang terhubung. Sebuah “fully connected mesh” adalah sebuah jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil.
Topologi ini secara teori memungkinkan untuk diterapkan, akan tetapi tidak praktis, dikarenakan tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang dan kurang ekonomis, dikarenakan biaya yang dibutuhkan cukup tinggi untuk diimplementasikan. Topologi ini juga memiliki tingkat redundancy yang tinggi, sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya.